Pestiside and Tehnical Apllication


1.       Pencampuran pestisida hanya boleh dilakukan apabila :
-          Sasarannya berbeda.
-          Pestisida yang dicampur tidak menimbulkan efek buruk
-          Pencampuran dilakukan untuk menimbulkan sinergisme atau memperkuat efikasi pestisida tersebut.
-          Pencampuran untuk memperluas spektrum pengendalian.
-          Mencegah/menunda resistensi

2.       Sifat ideal pestisida harus memiliki beberapa kriteria berikut :
Sifat Biologi
-          Efikasi biologis optimal (efektif) dan selektif
-          Takaran aflikasi rendah,tidak membebani lingkungan
-          Toksisitas rendah terhadap mamalia ( ld 50 nya tinggi) sehingga kurang membahayakan pengguna, konsumen dan lingkungan
-          Tidak cepat menimbulkan resistensi dan resurjensi
-          Sasarannya spesifik, khusunya insektisida
Sifat  Kimia
-          Tidak persisten
-          Tidak mudah menembus kulit manusia
Formulasi
-          Diformulasikan dalam bentuk yang mendukung keselamatan pengguna, konsumen dan lingkungan
-          Mudah diaplikasikan

3.       Mekanisme ketahanan hama terhadap pestisida
-          Peningkatan kemampuan serangga mendetoksifikasi insektisida
-          Penurunan kepekaan tempat sasaran insektisida pada tubuh serangga tersebut
-          Penurunan laju penetrasi insektisida ke dalam tubuh serangga.

4.       Strategi Pengelolaan Resistensi Pestisida
1) sikap sedang (moderation), Pengelolaan dengan moderasi bertujuan mengurangi tekanan seleksi terhadap hama antara lain dengan pengurangan dosis, dan frekuensi penyemprotan yang lebih jarang.
2) penjenuhan ( saturation ), Pengelolaan dengan saturasi bertujuan memanipulasi atau mempengaruhi sifat pertahanan serangga terhadap insektisida baik yang bersifat biokimiawi maupun genetik.
3) serangan ganda ( multiple attack), Pengelolaan dengan serangan ganda antara lain dilakukan dengan cara mengadakan rotasi atau pergiliran kelompok dan jenis insektisida yang mempunyai cara kerja atau mode of action yang berbeda.

5.       Pengelolaan resistensi pestisida merupakan kombinasi teknik pengendalian dengan pestisida dan pengendalian tanpa pestisida sedemikian rupa sehingga frekuensi individu-individu resisten dalam populasi hama tetap dalam tingkatan yang dapat dikelola dan secara ekonomis layak.

6.       Saat aplikasi pestisida
-          Aplikasi yang tepat pada saat OPT berada pada stadia yang paling peka dimana semakin dini tahap perkembangan OPT semakin peka terhadap pestisida.
-          Aplikasi pada waktu yang tepat juga relatif lebih murah dan aman
-          Untuk hama..semakin muda instar semakin peka terhadap insektisida
-          Untuk penyakit atau gulma..semakin dini perkembangan penyakit atau jumlah daun gulma semakin mudah untuk dikendalikan.

7.       Aplikasi insektisida dibagi menjadi:
-          Aplikasi Preventif   ( tidak sesuai dengan prinsip PHT) dilakukan sebelum ada serangan hama bertujuan melindungi tanaman.
-          Aplikasi dengan Sistem Kelender/ berjadwal  ( tidak dianjurkan dalam sistem PHT)
-          Aplikasi Kuratif , dilakukan setelah ada serangan hama dengan maksud untuk menghentikan serangan hama atau menurunkan populasi hama , dilakukan dengan cara  penyemprotan, fogging,  fumigasi dan  injeksi

Comments

Popular posts from this blog

Kebutuhan Air Tanaman

Pentingnya Pemupukan Tanaman Karet

Link Download E-book Gratis (Network Marketing)