Pembahasan Ilmu Penyakit
1. Jelaskan faktor lingkungan terhadap perkembangan penyakit ?
Bila penyebab penyakit adalah faktor lingkungan fisik atau kimia maka biasanya penyakit menjadi makin berat dengan pertambahan waktu, sedang kecepatan perkembangan tersebut beragam menurut jenis tanaman, jenis faktor penyebab penyakit serta seberapa jauh penyimpangan kondisi faktor penyebab tersebut dari kondisi yang cukup baik untuk perkembangan tumbuhan yang bersangkutan.
Makin besar penyimpangan jenis tumbuhan tertentu, makin cepatlah dan mungkin makin beratlah penyakit yang ditimbulkannya. Tiap jenis tanaman memerlukan syarat mengenai faktor fisik atau kimia tertentu untuk pertumbuhannya yang optimal, oleh karena itu suatu kondisi lingkungan fisik atau kimia tertentu mungkin sekali cukup baik untuk pertumbuhan jenis tanaman yang satu tetapi tidak baik untuk pertumbuhan jenis tanaman yang lain.
2. Jelaskan respon pertahanan tumbuhan terhadap serangan patogen ?
Secara umum tumbuhan akan memberikan respon terhadap serangan patogen dan respon tersebut akan bertanggung jawab terhadap resistensi tanaman terhadap patogen. Akibat adanya serangan pathogen, tumbuhan akan memberikan reaksi pertahanan untuk melindunginya. Tanaman akan mempertahankan diri dengan dua cara, yaitu : adanya sifat-sifat struktural pada tanaman yang berfungsi sebagai penghalang fisik dan akan menghambat patogen untuk masuk dan menyebar di dalam tanaman, kedua respon biokimia yang berupa reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam sel dan jaringan tanaman sehingga patogen dapat mati atau terhambat pertumbuhannya.
Adanya sifat-sifat struktural pada tanaman yang berfungsi sebagai penghalang fisik dapat menghambat patogen untuk masuk dan menyebar di dalam tanaman. Struktur penghalang yang terdapat di dalam tanaman antara lain dapat berupa lapisan lilin, kutin, suberin, lignin, polisakarida dinding sel, dan glikoprotein dinding sel.
3. Jelaskan hubungan tumbuhan dengan patogen ?
- H0 : tidak ada pengaruh antara patogen dengan tumbuhan ( non reaktif) maka tumbuhan ini tahan terhadap infeksi patogen
- H1 : Tumbuhan bersifat antagonis terhadap patogen,tetapi patogen tidak punya pengaruh terhadap tumbuhan karena adanya rintangan mekanis dan kimiawi pada tumbuhan
- H2 : patogen mengantagonis tumbuhan,tetapi patogen tidak menyebabkan penyakit pada tumbuhan.
- H3 : kombinasi inang dan patogen menunjukkan adanya aksi dan tumbuhan bereaksi mencegah perkembangan dari infeksi patogen
- H4 : kombinasi inang dan patogen dengan cara penyesuaian timbal balik, dimana patogen tidak membunuh langsung tumbuhan tetapi inang bereaksi terhadap patogen untuk dapat tumbuh dan berkembang di dalam tubuh inang ( mudah terinfeksi)
4. Jelaskan ketahanan tanaman terhadap infeksi patogen ?
1. Struktur pertahanan jaringan (histological defense structure) melibatkan jaringan yang berada didepan patogen
- Pembentukan Lapisan gabus (cork layer), Terbentuk akibat reaksi tumbuhan terhadap senyawa yang dikeluarkan patogen.
- Pembentukan lapisan Absisi (Absisi Layer), Lapisan absisi terbentuk untuk memisahkan jaringan yang terserang patogen dengan jaringan sehat. Pada infeksi lamela tengah antara dua lapisan sel menjadi larut dari keseluruhan tebal daun sehingga memotong areal pusat infeksi dari bagian sisa daun, mengerut/layu mati dan mengelupas.
- Pembentukan Tylosa,Tylosa dapat mencegah pergerakan patogen yang menyerang jaringan pembuluh. Tylosajuga dapat menghambat transportasi nutrien bagi tumbuhan itu sendiri
- Pengendapan getah atau pelepasan Blendok ( um), Gum terbentuk setelah adanya infeksi patogen atau adanya luka.
2. Struktur pertahanan sel (cellular defense structure) melibatkan dinding sel yang terserang
Stuktur pertahanan seluler melibatkan perubahan morfologi di dalam sel atau perubahan di dalam dinding sel
Ada 3 jenis utama struktur seluler yang telah ditemukan:
- Terjadi bengkak pada lapisan terluar dinding sel sehingga menghambat penetrasi patogen disertai dengan disposisi suberin, lignin dan blendog pada bagian yang membengkak
- Dinding sel yang menebal sebagai respon terhadap beberapa jenis virus dan jamur patogen
- Kalosa papila terdeposist pada sisi bagian dalam didnding sel sebagai respon terhadap serangan jamur patogen . Papila terbentuk setelah bbrp menit terjadi pelukaan dan dalam 2-3 jam infeksi patogen
3. Reaksi pertahanan sitoplasma (cytoplasmic defence reaction) melibatkan sitoplasma sel yang terserang
Jamur patogen yang tumbuh lambat dan lemah penyebab penyakit kronis atau mendekati keadaan simbiosis, gumpalan hypa dikelilingi sitoplasmia dan inti dibawah ke suatu titik dimana inti tersebut terbelah menjadi dua
4. Nekrotik / Reaksi pertahanan hipersensitif (hypersensitive defense reaction)
Patogen akan masuk mempenetrasi dinding sel, tetapi setelah mapan dan mengadakan kontak dengan sitoplasma, inti dari sel akan bergerak ke arah masuknya patogen dan segera terjadi desintegrasi sel dan akhirnya mati
5. Jelaskan taktik dan strategi dalam pengendalian penyakit tumbuhan ?
Pada prinsipnya, untuk mengelola penyakit tumbuhan ada strategi dan ada taktik yang dapat digunakan. Taktik dipakai untuk mencapai tujuan berdasar strategi yang dicanangkan.
Strategi taktik
mengurangi inokulum awal avoidan Waktu tanam, lahan, lingkungan yg
tak cocok untuk patogen
ekslusi Mengurangi jumlah inokulum awal
yang berasal dari luar lahan
eradikasi, Sanitasi, buang sumber inokulum,
musnahkan inang antara, dsb.
proteksi, Aplikasi fungisida, atau buat
penghalang infeksi pd tanaman
resistensi Kultivar yang tahan terhadap infeksi
inokulum awal
terapi. Terapi panas, kimia, benih / bag.
tan. vegetatif bebas penyakit
mengurangi laju infeksi avoidan Laju dikurangi dg waktu tanam,
lahan, lingkungan yg tak cocok
ekslusi Kurangi masuknya inokulum selama
terjadinya epidemi
eradikasi, Tebang, pangkas, musnahkan
inokulum saat terjadinya epidemi
proteksi, Kurangi laju infeksi dengan fungisida
atau penghalang lain
resistensi Kultivar yang mengurangi laju in-
feksi/perkemb.patogen/inokulum
terapi. Sembuhkan tanaman yang telah
terinfeksi
mengurangi lamanya epidemi avoidan Tanaman cepat dewasa agar
terhindar dari infeksi
ekslusi Hambat introduksi inokulum dari
luar dengan karantina
Comments
Post a Comment